Rabu, 17 April 2019

PEMERIKSAAN DAN PENGISIAN BATERAI

PEMERIKSAAN DAN PENGISIAN BATERAI



1). Pemeriksaan Permukaan Elektrolit

          Permukaan Elekrolit harus diperiksa sekali-kali, dan ditambahkan air suling bila perlu. Baterai yang dibuat dari bahan transparan pada kotaknya terdapat garis tanda permukaan elektrolit yang normal.


KOTAK BATERAI PLASTIK TRANSPARAN

            Bila air suling ditambahkan ketika cuaca dingin sekali, baterai harus dilakukan pengisian segera agar tidak terjadi pembekuan. untuk kotak baterai yang hitam, tinggi elektrolit harus dipelihara 10 - 15 mm diatas separator, agar cukup tinggi untuk menutup pelat seluruh sel.


2). Memeriksa Isi Baterai

            Untuk memeriksa isi baterai, berat jenis elektrolit harus diukur dan disamping itu dilakukan tes beban, kondisi baterai dapat ditentukan dari hasil kedua pengetesan tersebut.

1. Memeriksa Berat Jenis Elektrolit

            Berat jenis diukur dengan Hydrometer, untuk mengukur berat jenis hisaplah elektrolit ke dalam hydrometer dan bacalah indikator dengan permukaan cairan segaris dengan posisi mata kita. usahakan pelampung tidak menyentuh tabung.


            Jangan menambahkan air suling menjelang pengukuran, kecuali kurang sekali dan elektrolit yang masuk kedalam hydrometer tidak cukup. Bila ditambahkan air, isilah baterai segera sampai terbentuk gas yang cukup untuk merangsang elektrolit sebelum pengukuran dilakukan.

Berat Jenis elektrolit berubah sebesar 0,0007 setiap perubahan temperatur 1 derajat celcius( 0,0004 derajat Fahrenheit). Spesifikasi berat jenis elektrolit secara normal adalah pada temperatur 20 derajat celcius. karena itu pengukuran berat jenis pada temperatur lain harus dikonversikan menurut Rumus berikut :

Pengukuran Celcius :

S20(derajat C) = St + 0,0007 X (t-20)

Pengukuran Fahrenheit :

S68(derajat F) = St + 0,0004 X ( t - 68)

Dimana :
S20 : Berat jenis pada 20 derajat Celcius ( 68 derajat Fahrenheit )
St    : Nilai pengukuran dari berat jenis.
t      : Temperatur elektrolit saat pengukuran dilakukan

Sebagai Contoh ambil baterai yang berat jenis elektrolitnya 1,260 ketika terisi penuh dan temperatur elektrolit ialah 0 derajat celcius, Isi baterai pada saat itu dapat ditentukan sebagai berikut :

Pengukuran celcius
S20(derajat celcius) = St + 0,0007 X (t-20)
                                 = 1,260 + 0,0007 X ( 0 -20)
                                 = 1,260 + 0,014
                                 = 1,246

Pengukuran Fahrenheit
S68(derajat F)  = St + 0,0004 X (t - 68)
                         = 1,260 + 0,0004 X (32 - 68 )
                         = 1,260 - 0,014
                         = 1,246

Berat jenis standar pada 20 derajat celcius ketika baterai terisi penuh sebagai berikut :

1,250 - 1,270  ( Baterai dengan berat jenis nominal 1,260 )
1,270 - 1,290  ( Baterai dengan berat jenis nominal 1,280 )

( Perbedaan antar sel harus 0,025 atau kurang )

Tindakan Berikut harus dilakukan sesuai dengan hasil ukur berat jenis :


2) Tes Beban ( Arus Besar )
            Keluarkan arus dari baterai empat kali kapasitasnya. (112 bila kapasitasnya pada lima jam ialah 28 Ah), dan ukur tegangan terminal setelah lima detik. Tegangan terminal harus 9,6 V atau lebih. Bila tidak, baterai tidak baik dan harus diganti.

3) Pengisian Baterai
            Baterai dapat dilakukan pengisian secara cepat atau lambat. Untuk itu perhatikan peringatan sebagai berikut :

1) PERINGATAN DALAM MELAKUKAN PENGISIAN BATERAI
           Karena baterai mengeluarkan gas hydrogen yang mudah meledak, jangan biarkan api atau percikan api dekat Baterai.


  • Selama pengisian, jangan melepas kabel pengisian dari terminal baterai, matikan terlebih dahulu swit utama pengisian baterai sebelum kabel dilepas.
  • Temperatur elektrolit jangan sampai melebihi 45 derajat celcius . bila melebihi kurangilah Ampernya atau henikan pengisian.
2) PENGISIAN CEPAT
Pengisian cepat dipakai dipakai apabila diperlukan pengisian baterai dengan waktu yang singkat pada amper yang besar. Hal ini akan memperpendek umur baterai. Bila waktu yang tersedia cukup, lebih baik menggunakan pengisian lambat.
1) Bersihkan terminal dari kotoran, karat, debu. Bila perlu pakailah amplas.
2) Lepas sumbat ventilasi.
3) Cek elektrolit dan tambahkan seperlunya.
4) Bila pengisian dilakukan dalam keadaan terpasang dikendaraan, lepas kabel dari terminal posiif          dan negatifnya agar tidak merusak rectifier dan komponen lainnya.
5) Tentukan amper dan lamanya pengisian yang diijinkan.
     pada umumnya alat pengisi mempunyai alat tes untuk menentukan amper pengisian dan lamanya        pengisian, karena itu ikutilah instruksi pada pengisian cepat. Apabila tidak terdapat alat pengetes        pada alat pengisian pakailah metode berikut :

 Menentukan Amper Pengisian

Tentukan kondisi pengeluaran dari baterai dan berat jenisnya dengan menggunakan grafik dibawah ini, kemudian hitung amper pengisian dengan memakai rumus berikut ( lamanya pengisian untuk pengisian cepat biasanya antara 1/2 jam sampai 1 jam.



6) Setelah pengisian, ukur berat jenis elektrolit untuk memastikan bahwa sesuai dengan standar.
7) Pasang sumbat ventilasi dan cuci kotak baterai untuk memastikan bersih dai asam sulfat dan lain          lain.

3) PENGISIAN LAMBAT

Pengisian cepat akan mempersulit pengisian secara penuh,agar baterai terisi penuh atau untuk pengisian baterai yang benar - benar kosong, dianjurkan untuk melakukan pengisian lambat dengan amper rendah. prosedur pengisian lambat adalah sama seperti pengisian cepat, kecuali untuk hal - hal sebagai berikut :
1) Arus pengisian maksimum harus kurang dari 1/10 kapasitas baterai.

Contoh :
Kapasitas baterai 40 Ah
             40 + 10 = 4 A atau kurang
Lamanya pengisian lambat dapat dihitung dengan rumus berikut :

Lamanya pengisian (h)
                               = Kondisi kapasitas pengeluaran (Ah)/ Arus pengisian (A) X (1,2 sampai 1,5)

Contoh :
Kapasitas baterai = 40 Ah
Berat jenis           = 1,16
kondisi pengeluaran ialah kira - kira 50% dari kapasitas menurut grafik.
karena itu, baterai membutuhkan pengisian :
40 Ah X 50% = 20 Ah
karena itu lamanya pengisian lambat adalah :
20 Ah / 4 A X (1,2 s/d 1,5)  = 6 s/d 7,5 h

2) Posisikan swit pengisian baterai ke posisi lambat ( bila disediakan )
3) Setel kembali swit kontrol arus bila arus pengisian menjadi lebih rendah
4) ketika baterai hampir terisi penuh, pengeluaran gas hidrogen menjadi banyak. Bila tidak ada lagi kenaikan berat jenis atau tegangan selama lebih dari satu jam , baterai telah terisi penuh.

( Sumber : PT. Toyota Astra Motor _NEW STEP 1 Training Manual )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BAHAN – BAKAR & PELUMAS

BAHAN – BAKAR & PELUMAS          Banyak jenis bahan – bakar dan pelumas yang digunakan pada kendaraan,  Beberapa dian...